Aturan teknis panen. Setiap penyadap biasanya sudah berada di kebun pada
pukul 05.00 untuk melakukan persiapan-persiapan seperti : pembagian lokasi
sadap, pengecekan peralatan dan pengecekan kehadiran tenaga penyadap. Setiap
penyadap akan melakukan penyadapan pada hancanya sendiri (setiap penyadap
memiliki lokasi penyadapan masing-masing). Penyadapan dilakukan dengan memotong
kulit karet (setelah melepas lateks yang membeku pada alur sadap) pada alur
sadap yang telah ada serta memasang mangkok dan pemberian anti koagulan (2
tetes) pada mangkok sadap. Anti koagulan ini berfungsi untuk mencegah
terjadinya pembekuan lateks sebelum sampai di pabrik. Setelah seluruh hanca
sadap di sadap (selesai pada pukul 07.30) maka lateks ditunggu mengalir hingga
pukul 11.00 dan selanjutnya lateks dikumpulkan di TPH. Pada setiap penyadap
akan dicatat volume lateks yang terkumpul pada hari itu dan akan digunakan
sebagai salah satu penentu besarnya upah yang akan diterima.
Pengangkutan Hasil Panen
Setelah lateks hasil sadapan terkumpul seluruhnya, selanjutnya lateks dari
tangki penerimaan/pengumpulan yang berada di lokasi tempat pengumpulan hasil di
kebun, kemudian diangkut dengan tangki pengangkut ke pabrik. Tangki pengangkut
ada yang ditarik dengan traktor, dan ada pula yang terpasang pada truk-truk
tangki. Dalam pengangkutan lateks ke pabrik harus dijaga agar lateks tidak
terlalu tergoncang dan terlalu kepanasan karena dapat berakibat terjadinya
prakoagulasi di dalam tangki. Dalam keadaan tertentu, lateks dalam tangki tersebut
perlu diberi obat anti koagulan.
Sarana angkutan. Sarana angkutan yang digunakan untuk pengangkutan lateks
dari kebun ke pabrik adalah truk tangki dengan kapasitas biasanya antara 2.000
sampai 3.000 liter. Tangki dibuat dari bahan alumunium dan dirancang sedemikian
rupa sehingga mudah dipasang dan dilepas dari alat penarik (truk/taktor) dan
dengan mudah dibersihkan. Jumlah truck yang diperlukan tergantung dari tingkat
produksi lateks yang dihasilkan per hari.
Sedapat mungkin harus diusahakan semua lateks dapat diangkut ke pabrik
pusat agar dapat dilakukan pencampuran lateks dari semua bagian kebun dalam
satu atau beberapa bak pencampur di pabrik, sehingga dapat diharapkan hasil
yang seragam. Jika keadaan tempat memaksa untuk dilakukan koagulasi di kebun,
jumlah lateks yang dikoagulasi sedapat mungkin harus dibatasi.
Prasarana jalan. Prasarana jalan yang digunakan untuk pengangkutan lateks dari kebun harus cukup baik. Hal ini untuk menghindari terjadinya goncangan-goncangan selama pengangkutan yang dapat meningkatkan proses prakoagulasi. Oleh karena itu TPH biasanya diletakkan/berada di pinggir-pinggir jalan produksi.
Prasarana jalan. Prasarana jalan yang digunakan untuk pengangkutan lateks dari kebun harus cukup baik. Hal ini untuk menghindari terjadinya goncangan-goncangan selama pengangkutan yang dapat meningkatkan proses prakoagulasi. Oleh karena itu TPH biasanya diletakkan/berada di pinggir-pinggir jalan produksi.
TPH dibuat untuk menampung hasil
lateks dari kebun sebelum diangkut ke pabrik. Satu TPH biasanya digunakan untuk
menampung latek dari luasan areal sadap 20 sampai 30 hektar. Pada lokasi TPH
disediakan bak/tangki penampung yang diletakan di atas, sehingga lateks yang
ditampung dapat langsung dimasukkan ke truk pengangkut.
Lateks
kebun yang sudah dibubuhi amoniak dituangkan melalui tabung atau pipa ke dalam
tangki pengangkut. Tangki dilengkapi dengan penyaring 40 mesh yang ukurannya
sesuai lubang masuk. Tangki pengangkut diletakkan dalam truk. Selain tangki
pengangkut lateks, prakoagulump dan skrep yang telah terkumpul kemudian
dimasukkan ke dalam suatu tempat lalu diangkut menuju pabrik.
Lateks
yang telah dibubuhi amoniak bereaksi alkalis tidak diperbolehkan kontak dengan
benda yang terbuat dari tembaga, kuningan, seng dan sebagainya karena latek
beramoniak akan bereaksi dengan logam tersebut. Penyaring lateks juga sebaiknya
terbuat dari baja tahan karat. Tangki lateks terbuat dari besi lunak (mild
steel) dan dianjurkan dilapisi dengan lilin untuk mengurangi melekatnya lateks
pada sisi-sisi dan alas tangki. Dengan pelapisan lilin juga memudahkan
pembersihkan karena film karet yang melekat dapat dikuliti dengan mudah
Sleb
tipis dibuat dari lateks atau campuran lateks dengan lum mangkok yang
dibekukan. Proses pembuatan sleb tipis di TPH (Tempat Penampungan Hasil) adalah
sebagai berikut:
Lump disusun rata di dalam bak pembeku atau bak pembeku saja tanpa lum.
Penambahan Coatex SP 5 % ke dalam lateks kebun dengan dosis 60 ml per liter lalu diaduk.
Larutan yang sudah diaduk di tuangkan ke dalam bak pembeku lalu diaduk merata
Lebih kurang 2-3 jam lateks yang sudah menggumpal diangkat dan disimpan dalam rak penyimpanan
Lump disusun rata di dalam bak pembeku atau bak pembeku saja tanpa lum.
Penambahan Coatex SP 5 % ke dalam lateks kebun dengan dosis 60 ml per liter lalu diaduk.
Larutan yang sudah diaduk di tuangkan ke dalam bak pembeku lalu diaduk merata
Lebih kurang 2-3 jam lateks yang sudah menggumpal diangkat dan disimpan dalam rak penyimpanan
0 komentar:
Posting Komentar