Senin, 28 April 2014

Budidaya Kelapa Sawit (TUGAS TK.IV)



BUDIDAYA KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian

Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
> 15-15-6-4
Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2
Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2
Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
> POC NASA
Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro


Urea
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 48 & 60

115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

75 kg/ha
600 kg/ha

Borax
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).

POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.


Sumber : jemblinkz.files.wordpress.com/2010/04/budidaya-kelapa-sawit1.doc

Kamis, 06 Februari 2014

TUGAS KKPI SEMESTER VIII

Jasmine Seed

 

CV.Jasmine seed merupakan perusahaan benih yang memproduksi,mengembangkan dan menjual benih tanaman hortikultura.Benih yang kami pasarkan tentu benih yang berkualitas baik.Perusahaan kami mempunyai motto"Menjaga kepercayaan terhadap petani sehingga kami menyediakan benih yang berkualitas".





A.Komoditas Perusahaan
Perusahaan kami menyediakan benih-benih sayuran dan buah-buahan.Seperti dibawah ini.

1.Cabai(Cappsicum annum)
(Cabai Besar,Cabai Keriting,Cabai rawit)dengan berbagai varietas.
2.Tomat(Lycopersicon esculentum)
(Tomat Cerry,Tomat mawar,Tomat Sayur)
3.Terong(Solanum melongena)
(Terong Ungu Panjang,Terong Hijau Panjang,Terong Putih Panjang,Terong Ungu Bulat,Terong Hijau Bulat)
4.Buncis(Phaseolus vulgaris L)
5.Kacang Panjang(Vigna sinensis)
(Kacang panjang hijau,kacang panjang ungu,kacang panjang merah)
6.Bayam(Amaranthus sp)
(Bayam hijau,Bayam ungu)
7.Kangkung(Ipomoea aquatica forsk)
8.Bunga Kol(Brassica oleracea var capitata)
9.Bawang Merah(Allium cepa)
10.Mentimun(Cucumis sativus)
(Mentimun Rujak,Mentimun Lalap)
11.Melon(Cucumis melo)
(Melon daging buah Orange,Melon daging buah hijau)
12.Semangka(Citrullus Lanatus)
(Semangka daging buah kuning,Semangka daging buah merah,buah lonjong,buah bulat,kulit buah hijau,kulit buah kuning)
13.Labu(Cucurbita moschatta durch)
14.Paria(Momordica charantia)
15.Oyong(Luffa accutangula)
16.Jagung (Zea mays)
17.Seledri(Apium graviolens)
18.Selada(Lactuca sativa)
19.Kubis(Brassica oleraceae)
20.Sawi Hijau(Brassica campestris)
21.Sawi Putih(Brassica juncea)

B.Quality Control

1.Quality Control Sortasi Benih
Dalam Tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah memilah-milah benih yang rusak,benih yang tidak bernas,dan kotoran lain yang tercampur di benih selanjutnya akan dibuang,dan yang diproses hanyalah benih yang bernas,serta kondisinya masih baik.

2.Quality Control Gudang
Dalam gudang benih yang belum menjadi kemasan ini adalah untuk menyimpan benih-benih dari hasil panen yang dilakukan dan sudah melewati sortasi benih untuk selanjutnya akan dilakukan kegiatan uji kecambah sebelum produk dikemas dan dipasarkan.Suhu ruang juga harus dijaga agar benih tetap dalam keadaan/mutu yang baik.

3.Quality Control Sortasi Kecambah
Dalam tahap ini benih-benih yang sudah melalui tahap sebelumnya akan di uji daya kecambahnya yakni di laboratorium tertentu.Kegiatan uji kecambah dilakukan dengan perlakuan tertentu dengan menggunakan germinator maupun uji daya kecambah di screen house.Kegiatan ini dilakukan untuk menguji benih yang dapat tumbuh dengan baik,serta benih yang tumbuh abnormal.pengamatan dilakukan dalam jangka waktu tertentu.Prosentase benih normal dan abnormal akan dihitung sehingga akan diketahui benih tersebut layak untuk selanjutnya dipasarkan atau tidak.

4.Quality Control Pengemasan
Di tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengontrol kemasan benih yang sudah dilakukan dengan mesin.Kemasan benih yang belum rapat akan dilakukan sealing ulang,ataupun text printing yang kurang baik akan dilakukan text printing ulang.

C.Penanganan Limbah

Penanganan limbah meliputi:
-Sampah dari daging buah,dengan memanfaatkan limbah dari sayur atau buah yang dibuang akan dijadikan sebagai pupuk kompos yang selanjutnya digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk proses budidaya.
-Untuk sampah plastik dan kertas akan dilakukan pembakaran di tempat pembuangan akhir.
-Untuk sampah botol plastik bekas kemasan pestisida ataupun pupuk akan dimanfaatkan untuk perangkap serangga yang mengganggu kegiatan budidaya di lahan.Dengan menambahkan bahan perekat serangga tertentu.

D.HRD(Human Resource Departement)



Untuk gaji dan cuti bagi karyawan ditentukan oleh sudah seberapa lamanya bekerja di perusahaa. Selain gaji pokok, ada premi lembur, uang makan yang dapat diperoleh karyawan. Di akhir tahun juga selalu ada penilaian prestasi karyawan adapun yang dinilai adalah bagaimana karyawan bekerja selama setahun. Sering disebut dengan Prestasi Kerja Karyawan. Dimana di dalam progam ini juga karyawan mendapatkan bonus, sesuai dengan seberapa prestasi kerja karyawan tersebut.
Hari Kerja Operasional perusahaan adalah 5 hari kerja dalam seminggu yaitu hari Senin-Jum'at.
Perusahaan dapat memberlakukan kerja shift pada bagian tertentu tergantung keperluan,bisa secara temporer maupun terus menerus dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.

Hari Kerja
1. Hari kerja operasional perusahaan adalah 5 (lima) hari kerja seminggu yaitu hari senin sampai hari  jumat.
2.Perusahaan dapat memberlakukan kerja shift pada bagian-bagian tertentu bilamana diperlukan, baik secara temporer maupun terus menerus sesuai kebutuan, dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 
Jam Kerja & Jam Istirahat
1.Perusahaan menetapkan jam kerja adalah 8(delapan) jam perhari dan 40 (empatpuluh) jam kerja seminggu.
2.Jam keja operasional & jam istirahat diatur tersendiri sesuai dengan kebutuan masing-masing bagian, dengan tetap berpedoman pada ayat 1 (satu) di atas.
3.Khusus untuk Pekerja Satuan Pengamanan (SATPAM) sesuai sifat tugasnya, jam kerjanya diatur tersendiri berdasarkan kerja shift dengan memperhatikan ketentuan/peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. 
      
 Kerja Lembur
1.Kerja lembur adalah kerja yang dilaksanakan oleh pekerta atas instruksi tertulis dari Manajemen, diluar jam kerja atau hari libur.
2.Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empatbelas) jam dalam satu minggu.
3.Ketentuan waktu kerja lembursebagai mana dimaksud dalam ayat diatas tidak termasuk kerja lembur yang dilakukan pada wktu istirahat mingguan atau hari libur resmi.
4.Pada dasarnya kerja lembur adalah bersifat sukarela, namun demikian kerja lembur wajib dilaksanakan oleh setiap pekerja berdasarkan instruksi manajemen dalam hal-hal sebagai berikut:
·       Adanya pekerjaan yang harus diselesaikan segera bila tidak diselesaikan dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan dapat menghambat kelancaran operasional perusahaan atau membahayakan keselamatan/kesehatan jiwa manusia.
·       Keadaan darurat, seperti terjadinya bencana alam (tanah longsor/kebakaran/kebanjiran).
·       Pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut kepentingan nasional atau pemerintah.
5.Pembayaran atas kerja lembur pekerja diatur sesuai dengan aturan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku.
6.Yang berhak mendapatkan lembur hanya golongan karyawan.

Kehadiran
1.Kehadiran adalah keberadaan pekerja selama jam kerja dilingkungan kerja.
2.Setiap pekerja wajib mencatatkan atau melaporkan kehadirannya kecuali direksi.
3.Bilamana pekerja dibutuhkan dinas keluar maka harus dengan sepengetahuan atasan yang bersangkutan.
4.Setiap atasan bertanggung jawab atas terlaksanannya ketertiban kehadiran.
5.Kompensasi kehadiran memperhatikan cuti, jika menggunakan hak cuti maka kompensasi kehadiran tidak hilang.
 
E.Standart Pegawai

Penerimaan dan penempatan pekerja adalah sepenuhnya menjadi hak perusahaan yang di dasarkan pada kebutuhan dan atau anggaran kebutuhan tenaga kerja yang sudah direncanakan dan disetujui oleh direksi,dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan tentang ketenagakerjaan yang berlaku.
Persyaratan umum calon pekerja :
1.Warga negara Indonesia.
2.Memiliki Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku.
3.Berusia sekurang-kurangnya 18(delapan belas) tahun sesuai Kartu Tanda Penduduk.
4.Memenuhi persyaratan jabatan dan memiliki kemampuan bekerja sesuai bidang kerja yang akan ditempati.
5.Berbadan sehat,baik jasmani maupun rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
6.Lulus dalam tahap seleksi dan test.
Untuk bidang-bidang pekerjaan tertentu,perusahaan menambahkan persyaratan khusus lainnya,sesuai dengan tuntutan dan spesifikasi pekerjaan/jabatan yang akan ditempati calon pekerja.
Calon pekerja yang memiliki pertalian darah atau pertalian pernikahan dengan pekerja yang sudah bekerja didalam perusahaan dimungkinkan untuk menjadi pekerja,dan penerimaannya harus berdasarkan persetujuan Direksi dan berdasarkan prosedur yang ada.

F.Produk Hasil Olahan dan Sasaran Lokal(Eksport/Import)

Produk yang dihasilkan perusahaan kami adalah benih dengan mutu yang baik dan berkualitas.Benih-benih tanaman hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran.
produk yang kami hasilkan akan didistribusikan di seluruh Indonesia.Dengan seiring berkembangnya perusahaan kami akan merambah dunia internasional.

G.Sistem Pemasaran produk

Sebelum dilakukan pemasaran terlebih dahulu dilakukan persiapan pengiriman.Persiapan pengiriman adalah langkah terpenting untuk memastikan produk yang dikirim sesuai dengan yang dipesan.
Penimbangan ulang dilakukan sebagai pengecekan terakhir terhadap ketepatan jumlah pesanan.
Untuk menjamin ketepatan dan kecepatan pengiriman perusahaan kami bermitra dengan beberapa jasa transporter terbaik yang sudah berpengalaman di bidangnya,mempunyai jaringan yang luas dan menguasai daerah yang dituju.Dengan demikian penditribusian benih akan terjaga.

Langkah-langkah Pemasaran:
1.Pengiriman stock point dari kantor pusat.
2.Distribusi ke daerah dari stock point.
3.Pengiriman dari kantor pusat jika diperlukan.

H.Struktur Organisasi Perusahaan
 








 

 













By :
Free Blog Templates